Senin, 03 Maret 2014

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA


PROPOSAL PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMP N 10 KUPANG




Oleh


DEFTA FERDINAND LIUNIMA
0901050292

  



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014

 

 

 BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1.   Latar Belakang Penelitian.

Di Indonesia, dilaksanakan pembangunan dalam berbagai bidang. Bidang pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan dalam pembangunan sekarang ini . Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan diri sehingga mampu menghadapi segala perubahan. Peran pendidikan sangatlah penting untuk menciptakan generasi penerus cita-cita bangsa yang diharapkan dapat menjadi penggerak dan pelaksana dalam pembangunan nasional, yaitu masyarakat maju, adil, makmur adil dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. 
Strategi pelaksanaan pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan pembelajaran . Karena kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi dan kondisi pendidikannya, maka perlu diupayakan agar kualitas pendidikan terus meningkat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah adalah dengan memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran di sekolah. Dimana proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru, dan belajar dilakukan oleh peserta didik.
Salah satu ilmu yang harus dipelajari yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Fisika merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam serta mata pelajaran wajib di sekolah, Pembelajaran ilmu pengetahuan alam khususnya fisika hendaknya  sekedar menyampaikan informasi atau cerita tentang fisika kepada peserta didik, tetapi betul-betul membimbing peserta didik agar memahami hal – hal apa saja yang terkandung dalam Fisika.
Pada kondisi nyata saat ini, para pendidik atau guru dihadapkan dengan tantangan bagaimana cara mengajar degan baik dan bisa diterima baik oleh para muridnya. Tentu saja ini bukan tantangan ringan, karena tiap pendidik dari tiap daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek pendidikan, entah itu fasilitasnya, maupun jenis muridnya. Pendidik juga harus mempunyai strategi yang jitu untuk setidaknya membuat pembelajaran menjadi mudah dan bisa diterima oleh siswa,  karena sulit membuat pengajaran yang bisa diterima oleh semua siswa. Kebanyakan proses pembelajaran yang dilakukan terkesan monoton, artinya disini guru yang lebih aktif sedangkan siswa hanya diam dan mendengar apa yang dikatakan guru. Hal seperti ini sangatlah tidak ideal karena kemampuan peserta didik dalam mencerna pelajaran berbeda, apalagi pelajaran fisika yang sebagian besarnya adalah rumus-rumus, tidak mungkin siswa hanya mendengar saja, tetapi mereka juga harus mampu menyelesaikan persoalan – persoalan yang akan muncul. Oleh karena itu, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat diperlukan dan diharapkan dapat meningkat hasil belajar siswa.
Hasil belajar merupakan suatu Kompetensi yang dapat dicapai siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru disuatu sekolah dan kelas tertentu. Hasil belajar yang dicapai oleh oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989:39). Faktor internal dianatarnya minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor startegi pembelajaran dan lingkungan. Seperti penjelasan diatas bahwa motivasi merupakan salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa.bagi guru mengetahui motivasi belajar siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa yang pada akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa di kelas. Bagi siswa motivasi belajar menumbuhkan semangat sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktifitas belajar dengan senang karena terdorong motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah strategi dalam pembelajaran itu sendiri.
Selain siswa, unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengatahuan sekaligus pendidikan yang mengajarkan nila-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut guru dituntut untuk memilih startegi yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa sendiri merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan pemilihan startegi pembelajaran yang tepat maka hasil belajar siswa  dapat meningkat (Slamet, 1993;96). Hal ini sangat dibutuhkan juga dalam pelajaran fiska karena fisika merupakan mata pelajaran yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga menarik dan efektif. Penggunaan strategi pembelajaran cukup besar pengaruhnya terhadap keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangat penting, karena pemilihan startegi pembelajaran yang baik akan menciptakan proses pembelajaran yang bervariatif, inovatif, dan konstruktif hal tersebut bisa di tandai dengan berperan aktifnya siswa dalam pembelajaran sehingga dapat berdampak pada peningkatkan hasil belajar siswa. Beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing, teknik pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ)  dan steknik pembelajaran  PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review).
Model pembelajaran snowball throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball throwing) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman. Metode yang dikemas dalam sebuah permainan ini membutuhkan kemampuan yang sangat sederhana yang bisa dilakukan oleh hampir semua siswa dalam mengemukakan pertanyaan sesuia dengan materi yang dipelajarinya.  Teknik pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) adalah suatu teknik pembelajaran aktif dalam bertanya. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Dengan membaca maka siswa memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama. Salah satu cara menciptakan pola belajar aktif adalah merangsang peserta didik untuk bertanya tentang materi yang mereka pelajari tanpa penjelasan dari guru lebih dulu, salah satu startegi yang sesuai dalam menciptakan pola belajar aktif adalah teknik pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review). PQ4R  merupakan bagian dari teknik elaborasi yang pada prinsipnya merupakan startegi pembelajaran yang bertujuan  meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan uarain diatas dan penelitian yang telah dilakukan oleh Sinta Seran dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Teknik Learning Starts With A Question Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 1 Kupang maka penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dengan teknik pembelajaran LSQ dapat menjadi salah satu startegi pembelajaran bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga berdampak pada hasil belajar siswa itu sendiri. Dengan latar belakang inilah maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Implementasi Model Pembelajaran Snowball Throwing dengan Teknik Pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP N 10 Kupang”.

1.2.  Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka Adapun yang menjadi perumusan masalah dari penelitian ini yakni :

1.    Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan anatara siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran LSQ dengan siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran PQ4R?

2.    Apakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran LSQ lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran PQ4R?

 

1.3.  Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1.    Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan anatara siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran LSQ dengan siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran PQ4R.

2.    Untuk mengetahui apakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing  menggunakan teknik pembelajaran LSQ lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran Snowball Throwing menggunakan teknik pembelajaran PQ4R.

1.4.  Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1.    Guru fisika dapat memperoleh gambaran sebagai bahan pertimbangan tentang model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2.    Dapat meningkatkan professional guru dan memberikan variasi dalam prosese pembelajaran.
3.    Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing  dengan menggunakan teknik pembelajaran LSQ dalam proses belajar mengajar, siswa dapat terangsang dan lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran fisika.

1.5.  Asumsi Dan Ruang Lingkup

1.        Asumsi

Asumsi atau anggapan dasar dalm penelitian ini adalah ;

a.    Penyelengaraan proses belajar mengarjar siswa di SMP N 10 Kupang berjalan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
b.    Pelaksanaan tes berjalan sebagai mana mestinya, yaitu siswa Mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh tanpa bekerja sama sehingga hasil penelitian yang diperoleh benar-benar dapat mencerminkan kemampuan masing-masing siswa.

2.        Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dari peneilitian ini yaitu :

a.    Penelitian ini hanya terbatas pada siswa/siswi kelas VIII SMP N. 10 Kupang Tahun Ajaran 2013/2014.
b.    Penelitian ini hanya terbatas pada pokok bahasan Gerak Lurus
c.    KesimpulanS yang diperoleh dalam penelitian ini diterima sejauh mana asumsi-asumsi diatas terpenuhi.

1.6.  Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi perbedaan pendapat dalam menafsirkan isi dan judul dari penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam judul ini sebagai berikut :

1.      Model pembelajaran snowball throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball throwing) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman
2.      Teknik pembelajaran LSQ adalah strategi yang membuat peserta didik belajar secara aktif dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar.
3.      Teknik pembelajaran PQ4R merupakan suatu bagian dari teknik elaborasi yang digunakan siswa untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka pelajari. Teknik ini memeliki 6 tahapan yakni ; Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review. 
4.      Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu sub pokok bahasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar