PROPOSAL
PENELITIAN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
FISIKA SISWA KELAS VII SMP N 10 KUPANG
Oleh
DEFTA FERDINAND LIUNIMA
0901050292
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian.
Di
Indonesia, dilaksanakan pembangunan dalam berbagai bidang. Bidang pendidikan
merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan dalam pembangunan sekarang ini .
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam
mengembangkan diri sehingga mampu menghadapi segala perubahan. Peran pendidikan
sangatlah penting untuk menciptakan generasi penerus cita-cita bangsa yang
diharapkan dapat menjadi penggerak dan pelaksana dalam pembangunan nasional,
yaitu masyarakat maju, adil, makmur adil dan beradab berdasarkan Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945.
Strategi
pelaksanaan pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan pembelajaran . Karena
kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi dan kondisi
pendidikannya, maka perlu diupayakan agar kualitas pendidikan terus meningkat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah adalah
dengan memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran di sekolah. Dimana
proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan
oleh pihak guru, dan belajar dilakukan oleh peserta didik.
Salah satu ilmu
yang harus dipelajari yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Fisika merupakan
salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam serta mata pelajaran wajib di
sekolah, Pembelajaran ilmu pengetahuan alam khususnya fisika hendaknya sekedar menyampaikan informasi atau cerita
tentang fisika kepada peserta didik, tetapi betul-betul membimbing peserta
didik agar memahami hal – hal apa saja yang terkandung dalam Fisika.
Pada
kondisi nyata saat ini, para pendidik atau guru dihadapkan dengan
tantangan bagaimana cara mengajar degan baik dan bisa diterima baik oleh para
muridnya. Tentu saja ini bukan tantangan ringan, karena tiap pendidik dari tiap
daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek pendidikan, entah
itu fasilitasnya, maupun jenis muridnya. Pendidik juga harus mempunyai
strategi yang jitu untuk setidaknya membuat pembelajaran menjadi mudah dan bisa
diterima oleh siswa, karena sulit membuat pengajaran yang bisa diterima
oleh semua siswa. Kebanyakan proses pembelajaran yang
dilakukan terkesan monoton, artinya disini guru yang lebih aktif sedangkan
siswa hanya diam dan mendengar apa yang dikatakan guru. Hal seperti ini
sangatlah tidak ideal karena kemampuan peserta didik dalam mencerna pelajaran
berbeda, apalagi pelajaran fisika yang sebagian besarnya adalah rumus-rumus,
tidak mungkin siswa hanya mendengar saja, tetapi mereka juga harus mampu
menyelesaikan persoalan – persoalan yang akan muncul. Oleh karena itu,
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat diperlukan dan diharapkan
dapat meningkat hasil
belajar siswa.
Hasil
belajar merupakan suatu Kompetensi yang dapat dicapai siswa setelah melalui
kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru disuatu sekolah
dan kelas tertentu. Hasil belajar yang dicapai oleh oleh siswa dipengaruhi oleh
dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa
(Sudjana, 1989:39). Faktor internal dianatarnya minat, bakat, motivasi, tingkat
intelegensi, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah
faktor startegi pembelajaran dan lingkungan. Seperti penjelasan diatas bahwa motivasi merupakan salah
satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam
proses belajar mengajar. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses
belajar mengajar baik bagi guru
maupun siswa.bagi guru mengetahui motivasi belajar siswa sangat diperlukan guna
memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa yang pada akhirnya berdampak
pada hasil belajar siswa di kelas. Bagi siswa motivasi belajar menumbuhkan semangat
sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan
aktifitas belajar dengan senang karena terdorong motivasi. Sedangkan faktor
dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah strategi dalam
pembelajaran itu sendiri.
Selain
siswa, unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru
sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengatahuan sekaligus pendidikan yang
mengajarkan nila-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut guru dituntut untuk
memilih startegi yang
sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa sendiri merasa tertarik
untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan pemilihan startegi
pembelajaran yang tepat maka hasil
belajar siswa dapat meningkat (Slamet,
1993;96). Hal ini sangat dibutuhkan juga dalam pelajaran fiska karena fisika
merupakan mata pelajaran yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian.
Untuk
mengantisipasi masalah tersebut diperlukan strategi pembelajaran yang tepat,
sehingga menarik dan efektif. Penggunaan strategi pembelajaran cukup besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Oleh
karena itu pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangat penting, karena pemilihan startegi pembelajaran yang baik akan menciptakan
proses pembelajaran yang bervariatif, inovatif, dan konstruktif hal tersebut
bisa di tandai dengan berperan aktifnya siswa dalam pembelajaran sehingga dapat
berdampak pada peningkatkan hasil belajar siswa. Beberapa strategi
pembelajaran yang dapat
digunakan adalah menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing, teknik
pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ) dan steknik
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review).
Model pembelajaran snowball
throwing merupakan salah satu
modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan
pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling
melemparkan bola salju (Snowball throwing) yang berisi pertanyaan kepada
sesama teman. Metode yang dikemas dalam sebuah permainan ini membutuhkan
kemampuan yang sangat sederhana yang bisa dilakukan oleh hampir semua siswa
dalam mengemukakan pertanyaan sesuia dengan materi yang dipelajarinya. Teknik
pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ) adalah
suatu teknik pembelajaran aktif dalam bertanya. Agar siswa aktif dalam
bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya,
yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Dengan membaca maka siswa memiliki
gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca
atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat dan dapat
dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama. Salah
satu cara menciptakan pola belajar aktif adalah merangsang peserta didik untuk
bertanya tentang materi yang mereka
pelajari tanpa penjelasan dari
guru lebih dulu, salah satu
startegi yang sesuai dalam menciptakan pola belajar aktif adalah teknik
pembelajaran PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, dan Review).
PQ4R merupakan bagian dari teknik
elaborasi yang
pada prinsipnya merupakan startegi pembelajaran yang bertujuan meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
Berdasarkan
uarain diatas dan penelitian yang telah dilakukan oleh Sinta Seran
dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Teknik Learning Starts With A Question Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 1 Kupang maka penerapan model
pembelajaran Snowball Throwing dengan
teknik pembelajaran LSQ dapat menjadi salah satu startegi
pembelajaran bermakna yang
bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga berdampak pada hasil belajar siswa itu
sendiri. Dengan latar belakang inilah maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Implementasi Model
Pembelajaran Snowball Throwing dengan
Teknik Pembelajaran Learning Starts With
A Question (LSQ) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP N 10 Kupang”.
1.2. Perumusan Masalah
Penelitian
Berdasarkan latar belakang
diatas maka Adapun yang menjadi perumusan masalah dari penelitian ini yakni :
1.
Apakah ada
perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan anatara siswa yang diajarkan
melalui implementasi model pembelajaran snowball
throwing menggunakan teknik
pembelajaran LSQ dengan siswa yang diajarkan melalui implementasi
model pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran PQ4R?
2.
Apakah hasil
belajar fisika siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran LSQ lebih tinggi dari pada siswa yang
diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan
teknik pembelajaran PQ4R?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari
penelitian ini yaitu :
1.
Untuk mengetahui
apakah ada perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan anatara siswa yang
diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan
teknik pembelajaran LSQ dengan siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran PQ4R.
2.
Untuk mengetahui
apakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan melalui implementasi model
pembelajaran snowball throwing menggunakan teknik pembelajaran LSQ lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan melalui implementasi model pembelajaran Snowball
Throwing menggunakan teknik pembelajaran PQ4R.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari
penelitian ini yaitu :
1. Guru
fisika dapat memperoleh gambaran sebagai bahan pertimbangan tentang model
pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Dapat
meningkatkan professional guru dan memberikan variasi dalam prosese
pembelajaran.
3. Dengan
menggunakan model pembelajaran snowball
throwing dengan menggunakan teknik
pembelajaran LSQ dalam proses belajar mengajar, siswa dapat terangsang dan
lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran fisika.
1.5. Asumsi Dan Ruang Lingkup
1.
Asumsi
Asumsi atau anggapan dasar dalm penelitian ini adalah ;
a. Penyelengaraan
proses belajar mengarjar siswa di SMP N 10 Kupang berjalan sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
b. Pelaksanaan
tes berjalan sebagai mana mestinya, yaitu siswa Mengerjakan soal dengan
sungguh-sungguh tanpa bekerja sama sehingga hasil penelitian yang diperoleh
benar-benar dapat mencerminkan kemampuan masing-masing siswa.
2.
Ruang
Lingkup
Adapun ruang lingkup dari
peneilitian ini yaitu :
a. Penelitian
ini hanya terbatas pada siswa/siswi kelas VIII SMP N. 10 Kupang Tahun Ajaran
2013/2014.
b. Penelitian
ini hanya terbatas pada pokok bahasan Gerak
Lurus
c. KesimpulanS yang diperoleh dalam
penelitian ini diterima sejauh mana asumsi-asumsi diatas terpenuhi.
1.6. Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi perbedaan
pendapat dalam menafsirkan isi dan judul dari penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam judul ini sebagai berikut :
1.
Model pembelajaran snowball throwing merupakan salah satu
modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan
pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling
melemparkan bola salju (Snowball throwing)
yang berisi pertanyaan kepada sesama teman
2.
Teknik pembelajaran LSQ adalah
strategi yang membuat peserta didik belajar secara aktif dengan membuat mereka
bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari pengajar.
3.
Teknik pembelajaran PQ4R
merupakan suatu bagian dari teknik elaborasi yang digunakan siswa untuk membantu
siswa mengingat apa yang mereka pelajari. Teknik ini memeliki 6 tahapan yakni ;
Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
dan Review.
4.
Hasil belajar merupakan hasil yang
diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukan dengan
nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran
pada satu sub pokok bahasan.